RSS

Perasaan Itu Hadir Kembali


Setiap insan di dunia ini pasti akan mengarungi samudera yang luas demi mencapai sebuah pulau yang dinamakan kebahagiaan. Setiap insan pasti akan menorehkan tintanya dalam setiap lembar buku kehidupannya. Melewati masa-masa yang akan membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih berarti dan mengenal arti hidup. Ia adalah seorang gadis remaja biasa yang saat ini tengah bersiap melepaskan seragam putih abunya dan pergi lepas landas bak pesawat yang akan mengarungi langit demi pergi ke sebuah pendaratan yang bernama kesuksesan. Melakukan rutinitas seperti kebanyakan pelajar seusianya. Bermain dan berkumpul bersama teman-temannya. Namun satu fase tengah ia jalani. Fase yang hanya merupakan sebagian serpihan mozaik hidupnya. Fase yang biasa menghampiri anak remaja seusianya. Saat kau mengenalnya, maka kau akan merasakan kekuatannya. Saat orang lemah menjadi kuat, atau sebaliknya. Saat orang yang terpuruk menjadi bersemangat dan berani menghadapi dunia, atau sebaliknya. Jika kau tak mengenalnya dengan bijak maka kau bisa terhanyut di dalamnya. Itulah cinta. Tak perlu kuceritakan kawan bagaimana asal mulanya. Karena kata-kata tak akan mampu menggambarkan indahnya memori pada masa itu. Karena kenangan tak akan berarti kenangan jika kita tidak menyimpannya.

Ia jatuh cinta pada sahabatnya. Sahabat yang sudah ia kenal sejak dulu. Laki-laki itu hanya seorang laki-laki biasa. Namun satu yang berbeda. Laki-laki itu tlah mmgang kunci pintu hatinya. Pintu hati yang sangat sulit dibuka. Yang membuat gadis itu tersadar dan memberanikan masuk ke dalam dunia yang sempat mengisolasi dirinya dari perasaan cinta. Yang sempat membuatnya terpuruk dan tak lagi menaruh kepercayaan pada laki-laki manapun. Sesungguhnya laki-laki itu sudah memasuki relung hatinya sejak mereka pertama kali bertemu. Sejak pertama kali mereka mengenal nama mereka satu sama lain. Namun gadis itu baru menyadari setelah mereka bersama selama 5 tahun. Setiap hari gadis itu memperhatikan laki-laki itu. Dahulu memang mereka sangat dekat. Tidak ada sekat diantara mereka berdua. Bebas bercerita dan bebas tertawa. Namun itu hanyalah cerita lalu. Cerita yang terukir dengan manis. Kini semua berbeda. Angin telah membawanya pergi. Pergi jauh dan tak tau akan kembali atau hilang begitu saja. Mungkin ini semua sejak mereka berdua menyadari ada perasaan yang berbeda di antara mereka. Setiap hari pula gadis itu berdoa kepada Sang Pencipta, memohon petunjuk yang terbaik. Kenyataan mengatakan bahwa mereka harus bertemu setiap hari. Harus saling menyapa, walaupun lidah terasa amat kaku, pikiran hilang seketika, dan mungkin terlihat salah tingkah. Namun gadis itu berusaha menampik kenyataan yang ada. Ia takut bahwa yang ia lihat dan rasakan selama ini hanya kebahagiaan semu. Sama seperti dulu. Hingga hari itu pun datang. Dengan mengumpulkan sisa keberanian yang ada, gadis itu berniat untuk menyatakan perasaan yang selama ini ia pendam. Hanya untuk menyatakannya, tak lebih. Gadis itu menunggu laki-laki yang selama ini ia perhatikan. Belum sempat ia menyatakannya. Belum sempat ia melakukan rencana puncaknya, laki-laki itu berkata sambil tersenyum 'itu kesalahanku. mungkin ini belum saatnya' seketika pandangan gadis itu menghilang, pikirannya buyar, lidahnya kelu, kaki dan tangannya dingin. Kata-kata itu masih terngiang jelas di benak si gadis. Kata-kata yang masih menjadi teka-teki bagi dirinya. Karena selama ini menurutnya, laki-laki itu tak membuat kesalahan berarti pada dirinya. Mungkinkah perasaan cinta kepada sahabat itu tidak diperbolehkan? Apakah sahabat yang selama ini menjadi tempat berbagi, tidak boleh menjadi orang yang amat ia sayangi? Doa demi doa selalu ia panjatkan. Dan hasilnya tetap sama. Mereka memang harus dipertemukan. Dan gadis itu pun juga masih merasakan hal yang sama pada laki-laki itu. Membingungkan? Ya memang. Gadis itu juga tak mengerti apa yang terjadi dan apa yang harus ia lakukan. Tapi hingga detik ini, ia masih menyukai laki-laki itu. Laki-laki yang memegang kunci hatinya. Jika laki-laki itu mengetahui semuanya, mungkinkah semuanya akan berubah? Mungkinkah ada kesempatan yang kedua? Mungkinkah akan ada kejelasan dari semua teka-teki ini? Karena perasaan itu telah hadir kembali.

A Resolution in 2013


Happy new year all! Time gone so fast, right? Well for now, I won’t talk about your celebration during new year. I know it would be many of fireworks. But, I will share about a resolution. Resolution in here means something that you will do in this year or simply same as our plan. Many people wish that they can be a better person in the future. I think it will be our resolution together, right? We need a specific resolution how to be a better person. And I have a resolution too in this year, and maybe it can inspire you.

First, I want to more study hard. Not only because of a national exam which will held in several months later. But I think it’s a must-to-do. Because it’s the way to reach our dream for now. Study hard not must in a school, but you can learn from your experience. Experience is the best teacher. From it we can learn many things that we don’t get from our school. Experience will lead you to more responsibility our life. Study hard also means improve your ability. Everyone in this world have their each ability. And we can improve it until it can be our asset and maybe give money for us.

Second I want to learn about entrepreneurship. Because in several years later, we can’t predict what happen next. And we must survive for it. I want to learn by myself not always hang on with my parents. I remember one of Mario Teguh quotes “orang itu biasa dilahirkan untuk berhemat, bukan untuk berusaha menyesuaikan dirinya dengan selera tingginya. Kita yang memiliki selera tinggi, seharusnya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita itu” from this quotes I learn and motivate myself to be an entrepreneur. May be for the first step is just to become a reseller 

Third, I want to join a social/environment community. Join a positive community also give a positive impact for us. We can have many friends and have a new experience. And give a chance for us to help each others and save our world. Because of it we are created.

Anything your resolution, the important thing is your act to make it happen.

Antara Mimpi dan Kenyataan


Gue, siswi kelas 3 SMA yang sebentar lagi akan menempuh UN dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, yakni mahasiswi Perguruan Tinggi. Seperti kebanyakan murid kelas 3 lainnya, tentunya dan wajib hukumnya bagi murid kelas 3 untuk menentukan pilihannya. Dan saat itu adalah saat saat tersulit buat gue. Apalagi saat gue ditanya “nanti mau ngelanjutin kuliah dimana?”. Gue selalu hanya tersenyum mendengar pertanyaan ini. Ini adalah suatu dilema buat gue. Karena gue belum tau bakal ngelanjutin kuliah dimana..

Teringat sejak ibu gue bercerita saat gue masih kelas 2 SMP, “dulu cita-cita ibu sempet pengen masuk psikologi. Tapi sama mbahkung disuruh masuk IPB” entah kenapa sejak saat itu gue mulai penasaran dengan psikologi, atau ilmu yang lebih dikenal masyarakat kita sebagai ilmu membaca kepribadian seseorang. Sejak saat itulah gue tertarik dan memutuskan untuk menjadi psikolog nantinya. Hingga akhirnya ketika guee masuk SMA dan diharuskan untuk memilih jurusan. Hasil psikotes menyatakan bahwa gue lebih baik masuk kelas IPS. Tapi orang tua gue menyarankan untuk masuk kelas IPA. Tanpa pikir panjang dan Alhamdulillah karena nilai gue juga mencukupi, akhirnya gue masuk kelas IPA. Namun mimpi gue masih belum berubah untuk melanjutkan ke fakultas Psikologi. Gue makin mantap dengan pilihan gue ini. Namun diakhir kelas 2 SMA gue baru sadar kalo hampir kebanyakan universitas di Indonesia meng-kategorikan jurusan ini ke dalam jurusan IPS. Saat itu gue sadar bahwa jalan gue mulai terhambat. Apalagi dengan keputusan kebijakan pemerintah saat ini yang makin membuat gue bingung. Gue ga menyalahkan kenapa ortu gue nyuruh gue masuk jurusan IPA, ga menyalahkan diri gue yang mengiyakan untuk masuk IPA, ga menyalahkan kebijakan pemerintah. Tak satu pun. Gue hanya berpikir gimana caranya gue bisa masuk fakultas Psikologi mewujudkan mimpi gue dengan kondisi gue saat ini. Gue ga mau ngebebanin biaya masuk universitas yang yah bisa dibilang saat ini cukup mahal.

Hingga saat ini jika ditanya mau kuliah dimana, gue hanya menjawab “Psikologi UI” “loh kenapa di UI kan itu IPS?” gue juga gatau kenapa. Tapi gue pengin belajar psikologi dan itu di UI. Ada yang bilang “kalo memang kamu mau jadi psikologi, kamu ga mesti ambil di UI kan?” gue cuma bisa bilang “itu mimpi gue”. Apa gue ga boleh bermimpi untuk jadi maba FPsi UI? Selama mimpi belum dilarang, gue akan terus bermimpi dan mewujudkannya.

Student Exchange, Why Not?

udah ga berasa kira-kira 2 tahun sejak hari itu. Inget banget waktu itu, gue masih duduk di kelas 10. Saat pulang bareng sama temen gue di angkot, kebetulan temen gue dapet sms dari sodaranya tentang masalah  student exchange. Dan saat itu juga tanpa pikir panjang gue langsung berkata “GUE MAU IKUT. LO IKUT JUGA YA?”. Akhirnya sejak saat itu pikiran gue dipenuhi dengan angan-angan tentang student exchange. Entah bayangan teman-teman disana, lingkungan disana, pemandangan disana. Segalanya. Sejak saat itu pula, gue mulai disibukkan dengan mengisi berkas-berkas yang nantinya akan mempengaruhi hidup gue. Gue sangat berharap.

Hari pengumpulan berkas pun tiba. Beberapa hari sebelum penutupan, gue pun bersiap untuk mengumpulkan berkas-berkas yang telah gue isi. Dan sesampainya disana, ternyata begitu banyak anak-anak lain yang berminat. Jujur aja disitu gue agak pesimis. Bayangin aja ini seleksi satu INDONESIA BRO! Dengan segenap keteguhan hati dan basmallah gue pun tetep mencoba seleksi ini. Yang ada dalam pikiran gue ‘toh gue cuma nyoba, apa salahnya. Kalo gagal juga ga rugi. Kalo lanjut ya Alhamdulillah’. Beberapa minggu setelah pengumpulan berkas, diadakan tes seleksi secara tertulis. Tes ini merupakan tes pengetahuan umum dan karangan essai. Setelah mencari banyak referensi, ternyata tips tes tertulis ini adalah banyak mendengar informasi/berita dari 3 bulan yang lalu sebelum hari H. Dan gue hanya belajar selama 3 hari. Itupun hanya baca buku RPUL, denger berita, baca koran dan lain-lainnya yang pokoknya bisa nambah informasi buat gue. Dan saat tes sebenernya banyak beberapa soal yang gue ga ngerti. Ahirnya gue hanya mengandalkan feeling gue. Kalo untuk karangan essai, hanya diminta untuk membuat satu karangan essai dari 3 tema yang telah disediakan.

Beberapa minggu setelah tes ini, gue ga begitu berharap. Karena menurut gue kemaren itu ga maksimal banget gue ngerjainnya. Setelah sholat, gue membuka web yang mengumumkan hasil tes ini. Dan Alhamdulillah ternyata nama gue ada disitu. Saat itu gue luar biasa senengnya. Tahap selanjutnya adalah wawancara. Dan untuk tahap ini gue ga begitu banyak persiapan. Hanya latihan conversation bahasa Inggris untuk menjawab pertanyaan yang mungkin akan keluar saat nanti wawancara. Dan Alhamdulillah tes ini berjalan lancar. Yang terpenting saat tahap ini adalah saat wawancara kepribadian. Karena wawancara inilah yang akan menentukan lo bakal lanjut ke tahap selanjutnya atau ngga. Dan Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan pada gue untuk terus berjuang.

Tahap setelah ini adalah tahap penilaian kerja sama. Jujur disini gue agak kurang siap. Dan sebelum penilaian dimulai, kami semua dikumpulkan dalam suatu ruangan besar sehingga kita dapat berbaur satu sama lain. Dan ternyata gue mendapatkan urutan terakhir, yakni sekitar jam 2 siang. Bahkan itu pun gue ga makan sama sekali. Well, gue sama sekali ga merasa kompak dengan kelompok gue. Mereka semua terlalu ambisius di mata gue. Dan benar saja, ketika hasilnya diumumkan, kali ini langkah gue mesti terhenti. Ya cukup sampai disini. Angan-angan gue yang selama ini gue impikan harus terhenti hanya sebagai mimpi saja. Ternyata Allah berkehendak lain. Selama 1 bulan lebih gue masih drop karena ini. Gue bener-bener menginginkan hal ini, tapi ternyata kenyataannya lain. Gue masih ga terima kenapa gue bisa ga lolos. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, gue makin sadar mungkin memang ini jalan yang terbaik. Dari situ gue belajar untuk lebih menghargai orang. Belajar bekerja sama. Belajar untuk tidak egois. Belajar ‘to be yourself’. Dan banyak hal lainnya. Dan yang terpenting gue sangat bersyukur karena gue bisa melangkah sejauh itu. Dari 1500 peserta yang ikut, gue dah bisa melangkah sampai masuk 100 besar. Setidaknya gue udah mencoba dan mendapat banyak pelajaran dari situ :) Dan sampai detik ini pun gue masih akan terus berusaha untuk mencari dan mendapatkan beasiswa. Pergi ke luar negeri dengan prestasi jauh lebih membanggakan buat gue. Yah walaupun bukan berarti sekolah di luar negri akan menjamin kita akan jadi sukses nantinya.

So buat kalian yang mau ikut student exchange, jangan ragu. Selama mencoba sesuatu itu gratis, kenapa nggak? Karena dari berani mencoba, lo akan dapet sesuatu yang berharga yang belum tentu orang lain punya. The key: Be confidene. Semuanya balik ke diri kalian masing-masing. Semangat ya!

Ibuku Seorang Pembohong?


Tulisan ini adalah sebuah email dari seseorang. Karena isinya sangat bagusss jadi aku berniat meng-share ke semuanya dan semoga bisa menjadi renungan bagi semuanya.. :)

PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.
Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa
makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang
masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan
lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering
membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke
mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.
Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu
senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu
berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi.

Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan
ikan."

PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.
Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue
untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat,
pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.
Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan
ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan
kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental
itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih
kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan
cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat
menolaknya dan berkata : "Minumlah nak, ibu tak haus!!"

PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.
Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa
bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami
sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi
dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah.
Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu... Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga.. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.
Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang.
Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual
sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang
bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu
memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau
menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu
berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada uang."

PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.
Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai
sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi
dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak
lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya
bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang."

PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima
berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit
sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap
tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit."

Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali. Dibalik kebohongannya, tersimpan cintanya yang begitu besar bagi anak2nya.

Anda beruntung karena masih mempunyai orangtua... Anda boleh memeluk
dan menciumnya. Kalau orangtua anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, 'Ibu/Ayah, saya sayang ibu/ayah.'

Icip - icip di Jakarta

Last January, me and my friend hang out to taste some new food spot in Jakarta. Kita pengeeeeen banget jalan-jalan karena rasanya udah stres banget dengan tugas sekolah yang kian hari kian menumpuk -_- fine, after we done with our extraculicullar in school we go out from there. Pertama berhubung kita anak baik, kita ngga mau jalan-jalan pake seragam sekolah, daripada kenapa-kenapa, iya ga? Jangan lupa, solat dulu sebelum pergi, biar acara hangout-nya lancar hihi XD
We start our hang out at 12.15 o'clock. First we took G5 public transportation (angkot) dengan tujuan Gamprit-Curug. Dari Curug kita naik 26 ke arah pasar SumberArta. Then we took 58 public transportation to UKI. After that we continued our journey by transjakarta. Sebenernya daritadi kita mau kemana sih? Anybody knows? Awalnya kita gaada niat sama sekali buat ke tempat ini. Tapi berhubung gue keinget dan penasaran banget, finally we decided to go there. Penasaran?
Yup setelah menghabiskan waktu 3 jam dan mengeluarkan uang Rp.11.500,00 akhirnya kita tiba juga di Mall Taman Anggrek >.< ada apa sih disana? Ini dia "Mou Mou Taiyaki". Tempat ini menjual snack yaitu, kue ikan yang berasal dari Jepang (kalo ga salah). Rasanya pun bervariasi yakni Hottie Floss (isi abon), I am Kaya (isi srikaya), Robinnutt butter (isi selai kacang), Chocoreeto (isi coklat), Mama Rendang (isi rendang), Tuna Samurai (isi Tuna), Bebe Chizu (isi keju), dan Little Miss Azuki (isi kacang merah). Recommended: Tuna Samurai. Itu enak banget apalagi pas masih hangat :) Harganya Rp.15.000,00/pouch (isi 2). Look this





Okay, after that we go to second destination. Kita naik transjakarta lagi buat ke sana. Well, malunya kita salah berhenti halte. Awalnya gue dan temen gue pas berangkat udah berusaha nginget di halte mana kita turun. Katanya sih kita turun sebelum daerah tempat makan itu. Tapi.. halte di seberang kok gaada. Yaudahlah kita ikutin aja. Ternyata.. haltenya diatas toh wkwk pantes dicariin haltenya gaada. Untung petugasnya ramah, jadi kita ga malu deh salah turun halte hehe ;p Udah turun di halte yang bener, sekarang kita naik angkot. Temen gue bingung mau bayar berapa. Eh dia ngeluarin 4000 buat bayar berdua. Jelas rugilah, wong kita naik angkot ga nyampe 5 menit, jalan kaki juga bisa -_- (kalo mau jalan-jalan lebih baik prepare harga transport dulu ya..) The next destination is "Suhsi Ya". Yup dari Mall Taman Anggrek, kita pindah ke TIS. Kira-kira itu udah jam 5an lah. Langsung aja kita pesen Dynamite Roll (17k), Negitoro (22k), Shrimp tempura roll (24k)dan Genji Roll (35k).Sushi Ya ini merupakan salah satu restoran yang menjual sushi dengan harga terjangkau. Rasanya pun tidak kalah jika dibandingkan dengan  Sushi Tei..




Share Happiness

Well, last Friday, 24 Februari 2011 gue dan teman teman wisata kuliner wuhuuu.. Ngga juga sih, sebenernya itu "kewajiban" untuk mentraktir teman-teman hehe. Why? Yup. Soalnya January is my birthday. Telat banget yah kayaknya buat nraktir temen-temen -__- haha yaudahlah yang penting kan menepati janji buat nraktir. Tapi... traktiran kali ini agak sedikit beda. Soalnya traktiran ulang tahun gue, dibarengin sama traktirannya temen gue, Eka. November is her birthday. Hayooo lebih telat lagi kaaan?
Sekitar jam 11 kita kumpul di rumah temen gue sebelum makan. Kita belum ada planning sama sekali buat makan dimana hoho. Surprise!! Sebelum pergi makan, gue dapet kado dari temen-temen gue XD hadiahnya unique photo frame. Why? Because it like the music box. It can play a song. Gue sendiri juga terkagum-kagum. It was the first time I saw a unique photo frame like that. Dan hebatnya itu ngga pake batere =.=
Setelah diskusi mau kemana.. Kita memutuskan buat makan es krim dulu di deket SMA 3 Bekasi. Kalo ga salah nama tempatnya ada "Yasmin" gitu. Gue ga inget banget, yang jelas posisinya di sebelah warteg uun. Jadi, di tempat ini kita bakal nemuin many homemade ice cream. Ada yang namanya volcano purple, jelly ice cream, fruity ice cream, dll. Ga ketinggalan juga ada snack kaya french fries ataupun sebangsanya. Well, karena tujuan kita buat ice cream, jadi kita semua pilih ice cream. Gue pilih fruity ice cream. Disini kita milih ice cream yang kita mau. Mulai dari rasa vanila sampe durian juga ada. Gue pilih strawberry ice cream buat fruity ice cream gue. Dan ternyata fruity ice creamnya bener-bener banyak buahnya. Ga boong! (sayang gaada fotonya) And the important thing, it just 6.000 rupiahs. Satisfied and cheap guys! This what we need :)
Okey, setelah ngabisin ice cream, we go to next destination. Berhubung pada ngidam bebek, jadi pergilah kita ke resto yang jual bebek..~ This is it, "Warung Ayam/Bebek Kuning". Letaknya ada di deretan ruko belakang galaxy. Cari tempat makan yang almost yellow everywhere. Disini untuk harga bebeknya Rp.16.000,00 dan buat ayamnya Rp.12.000,00 (belum termasuk nasi) yaaah cocoklah buat kita sebagai pelajar. Ayam/Bebek with mango sauce or Ayam/Bebek sambel ijo, both of them are recommended. Beside that, the glass of ice tea is really big. It's Rp.4.500,00. Nice, i like this :)
Setelah makan bebek, rencananya kita mau makan di klenger burger (sebenernya gue doang sih yang mau -_- berhubung yang lain ditraktir, jadi ngikut aja T.T) But... IT WAS CLOSED! Damn, padahal pengen banget makan burger. Fine, burger pun melayaaaaang~~ eeeh ahirnya kita malah beli "Stick Kentang Orenz" Kisaran harganya mulai dari Rp.3.000,00 dan tersedia berbagai macam bumbu mulai dari standard like barbeque, pizza, sweet corn sampe ke cabe ijo. Penasaran nyoba yang cabe ijo, sayang bumbunya kurang banyak, jadi so-so hehe.
Finally we were totally full. Kita mutusin buat main aja ke rumah temen gue. But.. ini nih, enaknya acara traktiran jadi satu. Nraktir 4 orang, cuma ngeluarin duit di bawah 100ribu. Mungkin ini bisa jadi alternatif juga buat yang ulangtaun deketan, mau nraktir temen, tapi ga punya banyak duit hehe XD
Selamat mentraktir dan berwisata kuliner!