udah ga berasa kira-kira 2 tahun sejak hari itu. Inget banget waktu itu, gue masih duduk di kelas 10. Saat pulang bareng sama temen gue di angkot, kebetulan temen gue dapet sms dari sodaranya tentang masalah student exchange. Dan saat itu juga tanpa pikir panjang gue langsung berkata “GUE MAU IKUT. LO IKUT JUGA YA?”. Akhirnya sejak saat itu pikiran gue dipenuhi dengan angan-angan tentang student exchange. Entah bayangan teman-teman disana, lingkungan disana, pemandangan disana. Segalanya. Sejak saat itu pula, gue mulai disibukkan dengan mengisi berkas-berkas yang nantinya akan mempengaruhi hidup gue. Gue sangat berharap.
Hari pengumpulan berkas pun tiba. Beberapa hari sebelum penutupan, gue pun bersiap untuk mengumpulkan berkas-berkas yang telah gue isi. Dan sesampainya disana, ternyata begitu banyak anak-anak lain yang berminat. Jujur aja disitu gue agak pesimis. Bayangin aja ini seleksi satu INDONESIA BRO! Dengan segenap keteguhan hati dan basmallah gue pun tetep mencoba seleksi ini. Yang ada dalam pikiran gue ‘toh gue cuma nyoba, apa salahnya. Kalo gagal juga ga rugi. Kalo lanjut ya Alhamdulillah’. Beberapa minggu setelah pengumpulan berkas, diadakan tes seleksi secara tertulis. Tes ini merupakan tes pengetahuan umum dan karangan essai. Setelah mencari banyak referensi, ternyata
tips tes tertulis ini adalah banyak mendengar informasi/berita dari 3 bulan yang lalu sebelum hari H. Dan gue hanya belajar selama 3 hari. Itupun hanya baca buku RPUL, denger berita, baca koran dan lain-lainnya yang pokoknya bisa nambah informasi buat gue. Dan saat tes sebenernya banyak beberapa soal yang gue ga ngerti. Ahirnya gue hanya mengandalkan feeling gue. Kalo untuk karangan essai, hanya diminta untuk membuat satu karangan essai dari 3 tema yang telah disediakan.
Beberapa minggu setelah tes ini, gue ga begitu berharap. Karena menurut gue kemaren itu ga maksimal banget gue ngerjainnya. Setelah sholat, gue membuka web yang mengumumkan hasil tes ini. Dan Alhamdulillah ternyata nama gue ada disitu. Saat itu gue luar biasa senengnya. Tahap selanjutnya adalah wawancara. Dan untuk tahap ini gue ga begitu banyak persiapan. Hanya latihan conversation bahasa Inggris untuk menjawab pertanyaan yang mungkin akan keluar saat nanti wawancara. Dan Alhamdulillah tes ini berjalan lancar.
Yang terpenting saat tahap ini adalah saat wawancara kepribadian. Karena wawancara inilah yang akan menentukan lo bakal lanjut ke tahap selanjutnya atau ngga. Dan Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan pada gue untuk terus berjuang.
Tahap setelah ini adalah tahap penilaian kerja sama. Jujur disini gue agak kurang siap. Dan sebelum penilaian dimulai, kami semua dikumpulkan dalam suatu ruangan besar sehingga kita dapat berbaur satu sama lain. Dan ternyata gue mendapatkan urutan terakhir, yakni sekitar jam 2 siang. Bahkan itu pun gue ga makan sama sekali. Well, gue sama sekali ga merasa kompak dengan kelompok gue. Mereka semua terlalu ambisius di mata gue. Dan benar saja, ketika hasilnya diumumkan, kali ini langkah gue mesti terhenti. Ya cukup sampai disini. Angan-angan gue yang selama ini gue impikan harus terhenti hanya sebagai mimpi saja. Ternyata Allah berkehendak lain. Selama 1 bulan lebih gue masih drop karena ini. Gue bener-bener menginginkan hal ini, tapi ternyata kenyataannya lain. Gue masih ga terima kenapa gue bisa ga lolos. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, gue makin sadar mungkin memang ini jalan yang terbaik. Dari situ gue belajar untuk lebih menghargai orang. Belajar bekerja sama. Belajar untuk tidak egois. Belajar ‘to be yourself’. Dan banyak hal lainnya. Dan yang terpenting gue sangat bersyukur karena gue bisa melangkah sejauh itu. Dari 1500 peserta yang ikut, gue dah bisa melangkah sampai masuk 100 besar. Setidaknya gue udah mencoba dan mendapat banyak pelajaran dari situ :) Dan sampai detik ini pun gue masih akan terus berusaha untuk mencari dan mendapatkan beasiswa. Pergi ke luar negeri dengan prestasi jauh lebih membanggakan buat gue. Yah walaupun bukan berarti sekolah di luar negri akan menjamin kita akan jadi sukses nantinya.
So buat kalian yang mau ikut student exchange, jangan ragu. Selama mencoba sesuatu itu gratis, kenapa nggak?
Karena dari berani mencoba, lo akan dapet sesuatu yang berharga yang belum tentu orang lain punya. The key: Be confidene. Semuanya balik ke diri kalian masing-masing. Semangat ya!